Puisi Telelet
KANGEN Oleh Imah Wuryanti Perasaan yang membatu Menunggu datangnya waktu Menahan rindu tiada menentu Hatiku semakin pilu Gundah gulana terasa selalu Badan tercabik cabik bagaikan tertusuk paku Resah dan gelisah semoga berlalu Cucuku tersayang Hadirmu kutunggu pagi hingga petang Celotehmu,Canda triang mu sudah terbayang Malaikat kecilku kau penyejuk penyemangat jiwa eyang Penerus keluarga besar dimasa mendatang Hari demi hari kulalui dengan sabar Menanti menunggu dengan jantung berdebar badan ku tangan ku terasa gemetar Namun aku manusia biasa yang harus selalu berihtiar Aku harus berlatih iklas dan berjiwa besar Memanjatkan doa mengucap istighfar Enam bulan tidak terasa Hari berganti hari,bulan pun habis tak tersisa Bayangan indah dan senyuman terukir setiap masa Kuhabiskan waktuku dengan semangat tak putus asa Menunggu pandemi yang masih tersisa Terbayang sudah Senyuman lembut di pipi Tatapan M